Tantangan Penggembalaan Terhadap Jemaat dari Kaum Marginal di Tengah Kota
##plugins.themes.academic_pro.article.main##
Published
Aug 10, 2024
Abstract
Kehidupan di kota identik dengan gaya hidup yang serba cepat dan modern, perubahan terjadi begitu cepat mengikuti perkembangan zaman. Sehingga gereja – gereja di kota juga harus mampu mengikuti perubahan itu tanpa harus kehilangan nilai – nilai kebenaran. Dengan demikian hamba Tuhan atau para gembala diperhadapkan dengan berbagai macam tantangan dalam pelayanan. Sebab masyarakat di kota sangat beragam, mulai dari suku, pekerjaan, pendidikan, status sosial dan ekonomi. Perbedaan status ekonomi mulai dari kaum marjinal sampai yang sangat kaya. Pada kenyataannya gereja – gereja juga mengalami kesulitan untuk menjangkau dan melayani jemaat yang berasal dari kaum marginal. Namun Hamba Tuhan diharapkan mampu memenuhi kebutuhan jemaat yang serba komleks. Hamba Tuhan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan jemaat yang sangat kompleks. Hamba Tuhan bukan hanya dituntut untuk dapat memenuhi kebutuhan spiritual jemaatnya, namun juga dituntut untuk dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang lain dari jemaatnya. Gembala dituntut menjadi orang yang serba bisa dalam pelayanan yang diembannya. Hamba Tuhan dituntut untuk dapat menjalankan semua tugas pelayanan penggembalaan dengan maksimal. Apabila hamba Tuhan dianggap gagal dan lalai untuk menjalankan kewajibannya dengan maksimal maka akan menghadapi berbagai macam konsekuensi, bahkan ditinggalkan oleh jemaat. Segala tantangan dalam pelayanan seharusnya tidak membuat hamba Tuhan kecewa dan tawar hati apalagi mengambil keputusan untuk mundur dan meninggalkan pelayanan. Oleh karena itu, hamba Tuhan harus mempersiapkan diri dengan baik dalam menghadapi tantangan penggembalaan yang kompleks.
##plugins.themes.academic_pro.article.details##
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Hak Cipta :
Penulis yang mempublikasikan manuskripnya di jurnal ini menyetujui ketentuan berikut:
- Hak cipta pada setiap artikel adalah milik penulis.
- Penulis mengakui bahwa Ranah Research : Journal of Multidisciplinary Research and Development berhak menjadi yang pertama menerbitkan dengan lisensi Creative Commons Attribution 4.0 International (Attribution 4.0 International CC BY 4.0) .
- Penulis dapat mengirimkan artikel secara terpisah, mengatur distribusi non-eksklusif manuskrip yang telah diterbitkan dalam jurnal ini ke versi lain (misalnya, dikirim ke repositori institusi penulis, publikasi ke dalam buku, dll.), dengan mengakui bahwa manuskrip telah diterbitkan pertama kali di Ranah Research.
References
Akademik STT Aletheia. (2018). Tantangan pelayanan penggembalaan hamba Tuhan dalam zaman now. Diakses dari http://akademik.sttaletheia.ac.id/wp-content/uploads/2018/03/Tantangan-Pelayanan-Penggembalaan-Hamba-Tuhan-Dalam-Zaman-Now.pdf
Amar. (2009). Identitas kota, fenomena dan permasalahannya. Ruang, 1(1).
Chandra, R. I. (1998). Budaya kota kawula muda dan media modern. Jakarta: Binawarga.
Chaney, D. (2004). Life style: Sebuah pengantar komprehensif. Bandung: Jalasutra.
Darius, M. B. (2020). Gembala sidang sebagai pengajar dalam Timotius dan Titus. Phronesis: Jurnal Teologi dan Misi, 1(1).
Despri, & Usat, Y. Peranan gembala sidang dalam pertumbuhan iman kaum muda.
Hahuluy, M. S. (2020). Menerapkan pola regenerasi kepemimpinan Musa kepada Yosua. Jurnal Teologi Gracia Deo, 3(1).
Indratno, A., Twintarto, Y., Dully, S., & Harianto, Y. H. (2022). Peranan gembala sidang bagi pertumbuhan jemaat di gereja lokal. Jurnal Salvation, 3(1).
Innawati. Peranan kepemimpinan transformasi gembala sidang bagi pertumbuhan gereja masa kini.
Jamaludin, A. N. (2017). Sosiologi perkotaan. Bandung: Pustaka Setia.
Leede, H. de, & Stark, F. (2015). Protestant preaching: Its strength and weaknesses. Calvin Theological Journal, 50(1).
Oden, T. C. (1983). Pastoral theology: Essentials of ministry. San Francisco: HarperCollins Publishers.
Purwantini. (2016). Urbanisme, urbanisasi, dan masyarakat urban di Jakarta dalam novel Senja di Jakarta. Atavisme, 19(2).
Ronda, D. (2020). Gembala sebagai pemimpin rohani. Bandung: Kalam Hidup.
Sumardjito. (1999). Permasalahan perkotaan dan kecenderungan perilaku individualis penduduknya. Cakrawala Pendidikan, XVIII(3).
Tacoy, S. M. (2011). Membimbing dengan hati. Jakarta: Media Gracia.
Wibawanto, S. (2016). Gaya hidup hedonisme terhadap perilaku pembelian di pasar modern. Fokus Bisnis, 15(1).
Zuhdiyaty, N., & Kaluge, D. (2017). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kemiskinan di Indonesia selama lima tahun terakhir (Studi kasus pada 33 provinsi). Jibeka, 11(2).