Pemenuhan Nafkah Istri Yang Ditinggal Suami Untuk Menjadi TKI
##plugins.themes.academic_pro.article.main##
Published
Aug 3, 2024
Abstract
Marriage is about mutually obtaining rights and obligations and aims to establish a social relationship based on mutual help because marriage includes the implementation of religion, so it contains this. The goal/intent is to hope for the pleasure of Allah SWT, but sometimes in the household the economic situation becomes an obstacle in itself so that the husband decides to go as a migrant worker and leave his wife. The aim of this research is to find out what the law is regarding fulfilling the livelihood of a wife whose husband left her to become a migrant worker in the sense of fulfilling non-material (mental) livelihood which cannot be distributed. This research method uses a qualitative research method with a descriptive approach. The results in this study show that a TKI who leaving his wife with the obligation to provide non-material support. This can be circumvented by TKI who work abroad by taking leave rights in accordance with article 73 paragraph (1) of Law no. 39 of 2004 concerning Placement and Protection of Indonesian Workers Abroad. In addition, from the results of the interview as a whole, it can be concluded that they have worked as husband and wife to meet their inner needs, namely by being open to each other about the needs of intimate relationships, as well as understanding and accepting each other the situations that occur as part of the journey of life through intense communication, either through telephone, video call, or text
##plugins.themes.academic_pro.article.details##
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Hak Cipta :
Penulis yang mempublikasikan manuskripnya di jurnal ini menyetujui ketentuan berikut:
- Hak cipta pada setiap artikel adalah milik penulis.
- Penulis mengakui bahwa Ranah Research : Journal of Multidisciplinary Research and Development berhak menjadi yang pertama menerbitkan dengan lisensi Creative Commons Attribution 4.0 International (Attribution 4.0 International CC BY 4.0) .
- Penulis dapat mengirimkan artikel secara terpisah, mengatur distribusi non-eksklusif manuskrip yang telah diterbitkan dalam jurnal ini ke versi lain (misalnya, dikirim ke repositori institusi penulis, publikasi ke dalam buku, dll.), dengan mengakui bahwa manuskrip telah diterbitkan pertama kali di Ranah Research.
References
Al-Fauan, S. (2019). Fiqih Sehari-Hari, Terj. Apdul Hayyie Al-Katani. Jakarta: Gema Insani.
Al-Hamdani, S. B. A. B. T. (2018). Risalah Nikah Hukum Perkawinan Islam. Jakarta: Pustaka Amani.
Amiruddin, & Asikin, Z. (2018). Pengantar Metode Penelitian Hukum. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Basyir, A. A. (2019). Hukum Perkawinan Islam. Yogyakarta: UIN Press.
Dahlan, A. A. (2020). Ensiklopedia Hukum Islam. Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve.
Departemen Agama RI. (2018). Al-Qur’an dan Tafsirnya Jilid X. Yogyakarta: Dana Bhakti Wakaf.
Departemen Tenaga Kerja dan Transmisi RI. (2002). Keputusan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor KEP-104 A/MEN/2002 Tentang Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Ke Luar Negeri. Indonesia.
DPR RI. (2004). UU Nomor 39 Tahun 2004 Tentang Penempatan Dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Di Luar Negeri. Indonesia.
DPR RI. (2013). Peraturan Pemerintah No 4 Tahun 2013 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Di Luar Negeri Oleh Pemerintah. Indonesia.
Ghazaly, A. R. (2018). Fiqih Munakahat. Jakarta: Kencana.
Hadikusuma, H. (2020). Hukum Perkawinan Adat, Cet. ke-V. Bandung: Citra Aditya Bakti.
Kisyik, A. H. (2019). Bimbingan Islam untuk Mencapai Keluarga Sakinah Terj. Bina’ Al-Usrah Al-Muslimah; Mausu’ah Al-Zzuwaj Al-Islami. Cet. ke-IX. Bandung: Al-Bayan PT. Mizan Pustaka.
Muhadjir, N. (2019). Metode Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Pilar Media.
Mursalin, S. (2018). Studi Tentang Undang-Undang Perkawinan dan Hukum Islam. Yogjakarta: Pustaka Pelajar.
Nabil Birry, K., & Nahidloh, S. (2024). Analisis Hukum Islam dan Hukum Positif Tentang Pemenuhan Nafkah Non Materi Pada Keluarga Tenaga Kerja Indonesia. Jurnal Hukum Islam, 10(1), 2548–5903. https://doi.org/10.55210/assyariah.v10i1
Nurhadi, A. (2019). Pelaksanaan Tanggungjawab Suami dalam Mencari Nafkah (Studi di Desa Jaya Kecamatan Maliku Kabupaten Pulang Pisau. E-Journal IAIN Palangka Raya. Retrieved from http://digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2113/
Perpustakaan Nasional RI. (2019). Undang-undang Perkawinan Nomor 1 Tahun 1974. Yogyakarta: New Merah Putih.
Prastyo, Y. (2023). Pemenuhan Nafkah Batin Pada Keluarga Tenaga Kerja Wanita Perspektif Gender (Studi Kasus di Desa Nusajati Kecamatan Sampang Kabupaten Cilacap. E-Journal UIN Prof. KH. Saifuddin Zuhri .
Sahroji, M. I. (2022, August 10). Suami Tidak Memberi Nafkah Batin Selama 3 Bulan Berturut-Turut. Apakah Jatuh Talak? Retrieved May 27, 2024, from NU Online website: https://nu.or.id/nikah-keluarga/suami-tidak-memberi-nafkah-batin-selama-3-bulan-berturut-turut-apakah-jatuh-talak-fCFPf
Sainul, A. (2018). Konsep Keluarga Harmonis dalam Islam. Jurnal Al-Maqasid, 4(1), 86–89. Retrieved from https://jurnal.uinsyahada.ac.id/index.php/almaqasid/article/view/1421
Syuhada, B. (2019). Komunikasi Interpersonal Suami Istri (Conten Analysis pada Kitab ’Uqud Al-Lujjain Fi Bayani Huquqi Az-Zaujain Karya Syaikh Muhammad Nawawi Ibn ‘Umar Al-Batani 1230H-1314H). E-Journal IAIN Purwokerto.