Implementasi Six Sigma dalam Menurunkan Cacat Kemasan pada Industri Minyak Goreng

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Fauzi Gunawan
Nilda Tri Putri
Alizar Hasan

Abstract

Sebagai produsen minyak sawit terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi besar dalam pemasaran minyak sawit, terutama dalam industri fraksinasi dan rafinasi. Jalur hilirisasi kelapa sawit telah dipercepat sejak 2011, melibatkan sektor oleopangan, oleokimia, dan bioenergi. Meskipun Indonesia mendominasi produksi minyak sawit dunia, fluktuasi harga CPO (Crude Palm Oil) memiliki dampak signifikan pada industri minyak goreng. Industri hilirisasi minyak sawit, terutama minyak goreng, sangat dipengaruhi oleh fluktuasi harga CPO yang tidak dapat dikendalikan oleh pelaku industri. Harga CPO yang fluktuatif dapat memengaruhi margin keuntungan dan beban produksi, memerlukan tindakan efisiensi biaya pada area-area yang dapat dikendalikan, seperti area proses produksi. Konsumen dalam industri minyak goreng kemasan mempertimbangkan tampilan, kualitas, dan harga produk, sementara efisiensi produksi dan tingkat cacat menjadi tantangan dalam menjaga daya saing. Metode Six Sigma muncul sebagai solusi untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi proses produksi, termasuk dalam pengemasan minyak goreng. Penelitian ini mengidentifikasi perusahaan ABC sebagai studi kasus, fokus pada reduksi cacat dalam proses pengemasan. Six Sigma diimplementasikan melalui metode DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control) dengan harapan meningkatkan level sigma perusahaan, yang saat ini berada pada level 2.8 sigma. Data menunjukkan bahwa selama periode 2023, persentase cacat kemasan pada lini produksi standpouch machine mencapai 9.48%, di mana 8.3% berasal dari reject selama proses pengemasan sedangkan 1.1% sisanya berasal dari reject pasca pengemasan. Implementasi Sigsixma sebagai metode improvement pada study kasus ini mampu secara efektif menurunkan reject kemasan pada proses pengemasan minyak goreng dari rerata 8,38% menjadi rerata 2,38%, dengan peningkatan nilai Sigma dari kondisi awal 2,9 ke 3.5

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

How to Cite
Gunawan, F., Tri Putri, N. and Hasan, A. (2024) “Implementasi Six Sigma dalam Menurunkan Cacat Kemasan pada Industri Minyak Goreng”, Ranah Research : Journal of Multidisciplinary Research and Development, 6(6), pp. 2394-2407. doi: 10.38035/rrj.v6i6.1116.

References

Arifin, Z. (2017). Kriteria Instrumen dalam suatu Penelitian. Jurnal THEOREMS (The Original Research of Mathematics), 2(1), 28–36.
Ariyani, Darotea, 2015, Manajemen Kualitas, Banten: Universitas Terbuka
Gasperz, V., & Fontana, A. (2018). Lean Six Sigma for Small and Medium Sized Enterprises: A Practical Guide. CRC Press.
Magnusson, K., Kroslid, D. & Bergman, B. 2003, Six Sigma The Pragmatic Approach,
McCarty,T., Bremer, M., Daniels, L., Gupta, P.,2004, The Six Sigma Black Belt Handbook,McGraw-Hill,New York,NY
Mitra, Amitava (1993), “Fundamental of Quality Control and Improvement”, Macmillan Publishing Comp., New York.
PASPI. (2022). Indonesian Palm Oil Producers Association. Retrieved from
United States Department of Agriculture (USDA). (2022). World Oilseeds: Market and Trade Report.
Kementerian Perindustrian. (2022). Statistik Industri Minyak dan Lemak Nabati.
Ohno, T. ( 1988). Toyota Production System : Beyond Large-Scale Production. Cambridge: Mass Productivity Press.
Pratama, A. P. (2021). Application of Six Sigma Method in Golf Glove Industry. Journal of Quality in Maintenance Engineering, 27(4), 374–387.
Pyzdek, Thomas (2002), “The Six Sigma Handbook”, Jakarta, Salemba Empat
Sahay, 2010, Measurement System Analysis Gage Repeatability & Reproducibility (Gage R&R)Study.
Sugiyono, (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: CV. Alfabeta.
Tampang, Benny. (2008). Peningkatan Kualitas Proses Pembuatan Filter Menggunakan Metode Six Sigma. Universitas Indonesia
Tebiary, An Apriyani. (2017). Six Sigma in Shipbuilding: A Case Study. International Journal of Production Research, 55(3), 822–841.
Wardhani, Inez Kusuma (2021). Implementation of Six Sigma and FMEA for Quality Control of Tofu Products. Journal of Quality in Maintenance Engineering, 27(2), 184–202.