Analisis Spasial Sebaran Populasi Kunci (WPS/LSL/Waria/Penasun) yang Memanfaatkan Penggunaan Klinik (Voluntary Counselling and Testing) VCT di Sumatera Selatan Periode Januari - Agustus Tahun 2024 Berdasarkan Standar Pelayanan Minimal (SPM)
##plugins.themes.academic_pro.article.main##
Published
Nov 22, 2024
Abstract
HIV/AIDS masih menjadi masalah kesehatan global yang berdampak pada penurunan kualitas sumber daya manusia dan masalah sosial ekonomi. Pemerintah Indonesia melalui Standar Pelayanan Minimal (SPM) kesehatan berupaya menanggulangi masalah ini dengan menyediakan cakupan layanan yang menjangkau kelompok populasi kunci Berdasarkan data yang di dapat dari dinas kesehatan provinsi sumatera selatan yang memiliki 17 Kabupaten/Kota presentase SPM yang didapatkan dari delapan sasaran pada Tahun 2021 sebesar 44,1%, Tahun 2022 sebesar 63,7% dan Tahun 2023 sebesar 82,5%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat cakupan skrining dari populasi kunci (LSL, WPS, Waria dan Penasun) yang memanfaatkan klinik VCT yang ada di Sumatera Selatan pada periode Januari sampai Agustus Tahun 2024 Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan desain studi ekologi yang unit analisisnya adalah capaian kelompok populasi kunci yang diskrining. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang bersumber dari Sistem Informasi HIV AIDS (SIHA) oleh Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan. Analisis data yang digunakan adalah analisis spasial dengan metode overlay menggunakan aplikasi QGIS. Hasil Penelitian menunjukan bahwa cakupan skrining pada LSL di kabupaten Ogan Komering Ulu Timur (OKUT), cakupan skrining pada waria/transgender di kabupaten Banyuasin, dan kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), cakupan skrining pada penasun/IDU di kabupaten Banyuasin, kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), dan kabupaten Ogan Komering Ulu Timur (OKUT) sudah mencapai target skrining HIV yang diperoleh dari data populasi kunci yang melakukan testing HIV di Klinik VCT yang ada di wilayah kerjanya. Dan untuk cakupan skrining pada WPS belum ada yang mencapai target. Sebaran dari kelompok populasi kunci di Sumatera Selatan periode Januari sampai Agustus Tahun 2024 yang memanfaatkan klinik VCT di 17 Kabupaten/Kota cenderung belum memenuhi target SPM selama periode tersebut.
##plugins.themes.academic_pro.article.details##
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Hak Cipta :
Penulis yang mempublikasikan manuskripnya di jurnal ini menyetujui ketentuan berikut:
- Hak cipta pada setiap artikel adalah milik penulis.
- Penulis mengakui bahwa Ranah Research : Journal of Multidisciplinary Research and Development berhak menjadi yang pertama menerbitkan dengan lisensi Creative Commons Attribution 4.0 International (Attribution 4.0 International CC BY 4.0) .
- Penulis dapat mengirimkan artikel secara terpisah, mengatur distribusi non-eksklusif manuskrip yang telah diterbitkan dalam jurnal ini ke versi lain (misalnya, dikirim ke repositori institusi penulis, publikasi ke dalam buku, dll.), dengan mengakui bahwa manuskrip telah diterbitkan pertama kali di Ranah Research.
References
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera. (2024). Kebijakan dan Update Situasi Program HIV AIDS dan PIMS di Sumatera Selatan.
Hafsah, H. and A. Muhartini (2023) ‘Pengaruh Faktor Predisposing, Enabling, Reinforcing Orang Dengan Hiv Aids Terhadap Pemanfaatan Vct Di Kabupaten Bulukumba Tahun 2021’, Jurnal Kesehatan dan Kedokteran, 2(1), pp. 60–64. Available at: https://doi.org/10.56127/jukeke.v2i1.559.
Indonesia, mentri K. (2024). Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia No 6 Tahun 2024. Kementrian Kesehatan, 31–34.
Joseph K.B. Matovu and Fredrick E. Makumbi; Expanding Access to Voluntary HIV Counselling and Testing in Sub-Saharan Africa: Alternative Approaches for Improving Uptake, 2001±2007. Tropical Medicine and International Health, volume 12 no 11 pp 1315 ±1322 November 2007.
Kemenerian Pertanian Republik Indonesia. (2024). Update situasi Program Penanggulangan HIV PIMS di Indonesia.
Kemenkes. (2022). BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NO 23 TAHUN 2022 TENTANG PENANGGULANGAN HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS, ACQUIRED IMMUNO DEFICIENCY SYNDROME, DAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL. www.peraturan.go.id
Kementerian Kesehatan. (2011). Konseling dan tes hiv atas inisiasi petugas kesehatan. 1–28.
Maulidia Rahmah, & Yeni. (2024). Analisis Spasial Kasus HIV/AIDS, Aksesibilitas Pelayanan Kesehatan dan Tempat Berisiko Penularan HIV/AIDS di Kota Palembang Tahun 2022. Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI), 7(2), 480–491. https://doi.org/10.56338/mppki.v7i3.4915
Ma, W. et al. (2007) ‘Acceptance of and barriers to voluntary HIV counselling and testing among adults in Guizhou province, China.’, AIDS (London, England), 21 Suppl 8(Suppl 8), pp. S129-35. Available at: https://doi.org/10.1097/01.aids.0000304708.64294.3f
Saragih, Sairama Hotmaria. Pengaruh Pengetahuan dan Persepsi Penderita HIV/AIDS di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang tentang Penyakit AIDS dan Klinik VCT terhadap Tingkat Pemanfaatan Klinik VCT Tahun 2010. Diunggah dari http://repository.usu.ac.id/bitstream/1234567 89/27064/7 tanggal 15 oktober 2024.
Siskaningrum, A., & Bahrudin. (2019). Buku Konsep Asuhan Keperawatan HIV AIDS (Issue February).