Pelestarian Kesenian Dongkrek Sebagai Identitas Budaya Lokal Desa Mejayan di Sanggar Karya Kabupaten Madiun
##plugins.themes.academic_pro.article.main##
Published
Aug 9, 2025
Abstract
Kesenian Dongkrek adalah seni kerakyatan tradisional, berasal dari Desa Mejayan yang terletak di Kabupaten Madiun Provinsi Jawa Timur. Dongkrek pertama kali diciptakan oleh R. Ngabei Lo Prawirodipoero pada tahun 1866. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan Pelestarian Kesenian Dongkrek Sebagai Identitas Budaya Lokal Desa Mejayan Di Sanggar Karya Kabupaten Madiun. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data yang meliputi observasi, wawancara dan dokumentasi. Validitas data diperiksa melalui triangulasi sumber. Teknik analisis data yang digunakan mencangkup reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pelestarian Kesenian Dongkrek Sebagai Identitas Budaya Lokal Desa Mejayan Di Sanggar Karya Kabupaten Madiun dilakukan dalam tiga tahap : perlindungan, pemanfaatan, dan pengembangan. 1) Perlindungan dilakukan melalui pelatihan di Sanggar Karya, 2) Pemanfaatan melalui pementasan, yaitu pementasan dari dalam dan luar sanggar, 3) Pengembangan melalui inovasi dalam gerak, kostum, properti, dan iringan.
##plugins.themes.academic_pro.article.details##

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Hak Cipta :
Penulis yang mempublikasikan manuskripnya di jurnal ini menyetujui ketentuan berikut:
- Hak cipta pada setiap artikel adalah milik penulis.
- Penulis mengakui bahwa Ranah Research : Journal of Multidisciplinary Research and Development berhak menjadi yang pertama menerbitkan dengan lisensi Creative Commons Attribution 4.0 International (Attribution 4.0 International CC BY 4.0) .
- Penulis dapat mengirimkan artikel secara terpisah, mengatur distribusi non-eksklusif manuskrip yang telah diterbitkan dalam jurnal ini ke versi lain (misalnya, dikirim ke repositori institusi penulis, publikasi ke dalam buku, dll.), dengan mengakui bahwa manuskrip telah diterbitkan pertama kali di Ranah Research.
References
Afifah, D. N., & Irawan, I. (2021). Upaya pelestarian kesenian Bantengan di wilayah Prigen Kabupaten Pasuruan (dalam perspektif tindakan sosial Max Weber). Jurnal Integrasi Dan Harmoni Inovatif Ilmu-Ilmu Sosial, 1(5), 547–557. https://doi.org/10.17977/um063v1i5p547-557
Aini, M. R. (2022). Kesenian Jaranan KPK (Kridho Panji Kusumo) Kota Blitar Sebagai Simbol Makna Kultural (Sebuah Studi Linguistik Antropologi). Jurnal Frasa: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra Dan Pengajarannya, 3(1), 1–11.
Collins, S. P., Storrow, A., Liu, D., Jenkins, C. A., Miller, K. F., Kampe, C., & Butler, J. (2021). MANAJEMEN SANGGAR CAHAYA ISTANA DI KECAMATAN SIAK KABUPATEN SIAK PROVINSI RIAU SKRIPSI.
Edi Sedyawati. (2007). Budaya Indonesia: Kajian Arkeologi Seni, dan Sejarah.
Edi Sedyawati. (2008). KeIndonesiaan Dalam Budaya. Jakarta: Wedatama Widya Sastra.
Endarini dan Malarsih. (2017). Pelestarian Kesenian Babalu di Sanggar Putra Budaya Desa Proyonanggan Kabupaten Batang. Jurnal Seni Tari, 6(2), 13.
Fatmawati D, & Fitriana F. (2020). Teknik Pengumpulan Data dalam Penelitian Kualitatif Pendidikan. Jurnal Pendidikan Dan Pengajaran, 19(2), 234–245.
FERNANDA, M. (n.d.). Jurnal-MUH FERNANDA-1642041010.
Hanif, M., Hartono, Y., & Wibowo, A. M. (2019). The Internalization of Dongkrek Value to Strengthen Cultural Resilience. Research, Society and Development, 8(9), e40891317. https://doi.org/10.33448/rsd-v8i9.1317
Istiqomah, A., & Lanjari, R. (2017). Bentuk Pertunjukan Jaran Kepang Papat di Dusun Mantran Wetan Desa Girirejo Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang. Jurnal Seni Tari, 6(1), 1–13.
Lanjari, R. (2019). The Existence of Wayang Orang Ngesti Pandhawa in Economic Change. 271(Iconarc 2018), 153–158. https://doi.org/10.2991/iconarc-18.2019.92
Lanjari, R., Purwani, N., Bisri, M. H., Sari, L., & ... (2023). Optimalisasi Peran Sanggar Tari Dalam Mendukung Pemajuan Kebudayaan Serta Pendayagunaan Ruang Terbuka Publik di Kota Semarang. Varia …, 4(2), 109–116. https://journal.unnes.ac.id/sju/vh/article/view/75363%0Ahttps://journal.unnes.ac.id/sju/vh/article/download/75363/25583
Mawan, I. G., & Santosa, H. (2025). Estetika Posmoderen: Idealisasi Seni Karawitan dalam Agama Hindu di Bali. Jurnal Penelitian Agama Hindu, 9(1), 118–131. https://doi.org/10.37329/jpah.v9i1.3683
Najah, A., & Malarsih, M. (2019). Pelestarian Tari Pesta Baratan di Kecamatan Kalinyamatan Kabupaten Jepara. Jurnal Seni Tari, 8(1), 12–20. https://doi.org/10.15294/jst.v8i1.30770
Nurhasanah, L., Siburian, B. P., & Fitriana, J. A. (2021). Pengaruh Globalisasi Terhadap Minat Generasi Muda Dalam Melestarikan Kesenian Tradisional Indonesia. Jurnal Global Citizen : Jurnal Ilmiah Kajian Pendidikan Kewarganegaraan, 10(2), 31–39. https://doi.org/10.33061/jgz.v10i2.5616
Soedarsono. (2001). Metode Penelitan Seni Pertunjukan dan Seni Rupa. Bandung: MSPI (Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia).
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D. Alfabeta.
Sugiyono. (2020). Metode Penelitian Kualitatif.Alfabeta.
Sutriani, E., & Octaviani, R. (2019). Keabsahan data. INA-Rxiv, 1–22.