Pernikahan Pariban dalam Menjaga Tradisi Identitas Sosial dan Budaya Suku Batak

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Grace Lydia Simangunsong
Jatie K. Pudjibudojo

Abstract

Indonesia merupakan negara yang kaya akan keragaman etnis, ras, dan agama, salah satunya adalah suku Batak. Salah satu tradisi yang masih dipertahankan dalam masyarakat Batak adalah pernikahan pariban, yaitu pernikahan antara sepupu silang yang berbeda marga. Praktik ini tidak hanya berfungsi sebagai ikatan kekeluargaan, tetapi juga sebagai sarana pelestarian nilai adat yang melekat pada identitas sosial dan identitas budaya masyarakat Batak. Melalui prosesi dan simbol adat, pernikahan pariban memperkuat solidaritas sosial, menegaskan kedudukan individu dalam struktur kekerabatan Dalihan Na Tolu, serta mentransmisikan nilai-nilai budaya dari generasi ke generasi. Penelitian ini menggunakan metode studi literatur dengan pendekatan purposive review untuk menelaah makna pernikahan pariban sebagai mekanisme penjaga identitas sosial dan budaya. Hasil kajian menunjukkan bahwa meskipun menghadapi tantangan modernisasi, pernikahan pariban tetap berfungsi sebagai penanda penting keberlangsungan identitas masyarakat Batak.

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

How to Cite
Simangunsong, G. L. and Pudjibudojo, J. K. (2025) “Pernikahan Pariban dalam Menjaga Tradisi Identitas Sosial dan Budaya Suku Batak”, Ranah Research : Journal of Multidisciplinary Research and Development, 8(1), pp. 176-181. doi: 10.38035/rrj.v8i1.1850.

References

Bruner, E. (1986). Edward Bruner, Kerabat dan Bukan Kerabat dalam Pokok-pokok Antropologi Budaya. Gramedia.
Cook, D. A. (2019). Systematic and Nonsystematic Reviews: Choosing an Approach. In D. Nestel, J. Hui, K. Kunkler, M. W. Scerbo, & A. W. Calhoun (Eds.), Healthcare Simulation Research: A Practical Guide (pp. 55–60). Springer International Publishing. https://doi.org/10.1007/978-3-030-26837-4_8
Hall, S. (1990). Cultural Identity and Diaspora. London: Lawrence & Wishart, In J. Rutherford (Ed.), Identity: Community, Culture, Difference (pp. 222-237).
Hasibuan, S. (2007). Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Dian Rakyat.
Hutagaol, F. W., & Nurussa’adah, E. (2018). ETNOGRAFI KOMUNIKASI TRADISI PARIBAN DALAM PERNIKAHAN ADAT SUKU BATAK TOBA.
Kombongkila, G. R. (2021). PERKAWINAN MARPARIBAN DALAM MASYARAKAT BATAK TOBA DAN HALANGAN NIKAH DALAM KANON 1091. Aggiornamento, 2(02), Article 02. https://doi.org/10.69678/aggiornamento20268-79
Lase, F., & Padang, R. (2022). Kekerasan Terhadap Perempuan Dalam Pernikahan Pariban (Studi Etnografi Kritis Pernikahan Sepupu di Desa Pasir Tengah, Kabupaten Dairi). Jurnal Inada Vol. 03 No. 2 (2020), December.
Odedra, K. (2019). Cultural Identity. International Journal of Social Impac. 4(1), 112-117. https://doi.org/10.25215/2455/0401.024
Roza, Y. M., Razali, G., Fatmawati, E., Syamsuddin, S., & Wibowo, G. A. (2023). IDENTITAS BUDAYA DAN SOSIAL PADA MAKANAN KHAS DAERAH: TINJAUAN TERHADAP PERILAKU KONSUMSI MASYARAKAT MUSLIM PADA BULAN RAMADAN DI INDONESIA. KOMITMEN: Jurnal Ilmiah Manajemen, 4(1), Article 1. https://doi.org/10.15575/jim.v4i1.25031
Rumapea, M., & Simanungkalit, D. (2015). Dampak Modernisasi terhadap Upacara Adat Perkawinan Masyarakat Batak Toba di Kota Medan. Desember, 2015.
Santoso, S. (2016). HAKEKAT PERKAWINAN MENURUT UNDANG-UNDANG PERKAWINAN, HUKUM ISLAM DAN HUKUM ADAT. YUDISIA: Jurnal Pemikiran Hukum Dan Hukum Islam, 7(2), Article 2. https://doi.org/10.21043/yudisia.v7i2.2162
Saragih, D. (1980). Hukum Perkawinan Adat Batak. Tarsito.
Siburian, D. (2021). MENGGUGAT PERCERAIAN: KEKERASAN GENDER DALAM PRAKTEK PAULAKHON PADA MASYARAKAT BATAK TOBA. SOSIOLOGI: Jurnal Ilmiah Kajian Ilmu Sosial Dan Budaya, 23(2), Article 2. https://doi.org/10.23960/sosiologi.v23i2.111
Simanjuntak, I. G., Angela, S., & Syailendra, M. R. (2023). TINJAUAN TERHADAP PERKAWINAN DALAM HUKUM ADAT BATAK BERDASARKAN UNDANG- UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974. 9(1).
Sitanggang, M. : P. (2019). PERKAWINAN DENGAN PARIBAN PADA SUKU BATAK TOBA DI KOTA JAMBI. Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, 6(1), Article 1.
Syahputra, D. D., Bangun, M. B., & Handayani, S. M. (2023). Budaya Patriarki Dan Ketidaksetaraan Gender Dalam Pendidikan Di Desa Bontoraja, Kabupaten Bulukumba. Jurnal Sustainable, 6(2), Article 2. https://doi.org/10.32923/kjmp.v6i2.4028
Tajfel, H. (1979a). Individuals and groups in social psychology*. British Journal of Social and Clinical Psychology, 18(2), 183–190. https://doi.org/10.1111/j.2044-8260.1979.tb00324.x
Tajfel, H. (1979b). Individuals and groups in social psychology*. British Journal of Social and Clinical Psychology, 18(2), 183–190. https://doi.org/10.1111/j.2044-8260.1979.tb00324.x
Wati, M. (2017). TINJAUAN YURIDIS MENGENAI KEABSAHAN PERKAWINAN PARIBAN DALAM HUKUM ADAT BATAK TOBA DIHUBUNGKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN. Syiar Hukum: Jurnal Ilmu Hukum, 15(1), 65–74. https://doi.org/10.29313/sh.v15i1.2216