Penerapan Bimbingan Kelompok untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri Siswa Autis di Sekolah Luar Biasa Autisma Yayasan Pengembangan Potensi Anak Bukittinggi

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Betty Rahmadani
Dodi Pasila Putra

Abstract

Dari hasil observasi dan wawancara penulis dengan kepala sekolah, dapat diketahui bahwa sebelumnya belum pernah dilakukan penelitian pada sekolah ini. Kepala sekolah juga menyampaikan bahwa siswa autis yang memiliki kepercayaan diri yang rendah adalah siswa autis dalam kategori ringan. Kepala sekolah menjelaskan berbagai macam  tingkah yang dilakukan oleh siswa autis dalam kategori ringan ini, seperti merasa takut saat bertemu dengan orang baru, mereka memiliki persepsi bahwa setiap orang baru itu akan menyakitinya sehingga siswa autis cenderung bersembunyi dan menyendiri. Ada juga siswa autis yang selalu ingin ditemani oleh orang tua atau salah satu dari anggota keluarganya saat berada di sekolah, dikarenakan siswa autis akan merasa aman dengan kehadiran orang terdekatnya tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penerapan bimbingan kelompok dapat meningkatkan kepercayaan diri siswa autis di sekolah atau tidak. Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen. Jenis penelitian eksperimen ini adalah Pre-Experimental Design (eksperimen pura-pura) yang model penelitiannya yaitu One Group Pretest-Posttest Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa autis yang ada di Sekolah Luar Biaya Autisma Yayasan Pengembangan Potensi Anak Bukittinggi dengan jumlah siswa sebanyak 27 orang. Sedangkan sampel dalam penelitian ini yaitu siswa autis yang mempunyai rasa kepercayaan diri yang tergolong rendah. Cara pengambilan sampel yang digunakan yaitu dengan teknik Purposive Sampling, dan instrumen yang digunakan berupa Skala Likert. Sedangkan uji prasyarat analisis menggunakan uji normalitas dan hipotesis menggunakan Uji Wilcoxon dalam SPSS 20. Hasil penelitian yang telah dilaksanakan dapat diketahui bahwa adanya perbedaan antara nilai pretest dan nilai posttest. Pada nilai pretest terdapat 10 siswa autis dalam kategori sedang dengan persentase 100%. Sementara itu, setelah diberi perlakuan berupa layanan bimbingan kelompok, maka nilai posttest mengalami peningkatan sebanyak 9 siswa autis dalam kategori tinggi dengan persentase 90%. Dari hasil tes statistic dapat diketahui bahwa nilai Z -2,80 dan Asymp. Sig. (2-tailed) bernilai 0,005. Karena nilai 0,005 lebih kecil dari < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa “hipotesis diterima” artinya ada perbedaan antara hasil kepercayaan diri siswa autis untuk pretest dan posttes sehingga bisa disimpulkan bahwa ada pengaruh penggunaan metode bimbingan kelompok terhadap kepercayaan diri siswa autis.

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

How to Cite
Rahmadani, B. and Pasila Putra, D. (2021) “Penerapan Bimbingan Kelompok untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri Siswa Autis di Sekolah Luar Biasa Autisma Yayasan Pengembangan Potensi Anak Bukittinggi”, Ranah Research : Journal of Multidisciplinary Research and Development, 4(1), pp. 74-81. doi: 10.38035/rrj.v4i1.429.

References

Afrida Y. (2018). Behavior Chart: Sebuah Teknik Modifikasi Tingkah Laku. Jurnal Al-Taujih: Bingkai Bimbingan dan Konseling Islami.
Alsa, dkk. (2006). Hubungan Antara Dukungan Sosial Orang Tua Dengan Kepecayaan Diri Remaja Penyandang Cacat Fisik. Semarang: Jurnal Psikologi
Antakirana. (2009). I’MPOSIBLE-Menerobos Segala Kemustahilan. Yogyakarta: CV Andi Offset.
Azwar, S. (2000). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Ballerina, T. (2016). Meningkatkan Rentang Perhatian Anak Autis Dalam Pembelajaran Pengenalan Huruf. Inklusi, 3(2).
Blegur, J. (2019). Soft Skills untuk Prestasi Belajar. Surabaya: Scopindo Media Pustaka.
Boham, S. E. (2013). Pola Komunikasi Orang Tua dengan Anak Autis. 3(4).
Centi. (1995). Mengapa Rendah Diri. Yogyakarta: Kanisius.
Denny, R. (1998). Motivate To WN; Cara Memotivasi Diri Sendiri dan Orang Lain. Jakarta: Gramedia.
Desiningrum, D. R. (2016). Psikologi Anak Berkebutuhan Khusus. Yogyakarta: Psikosain.
Destriana, M. (2017). Efektivitas bimbingan kelompok dengan teknik diskusi untuk meningkatkan rasa percaya diri peserta didik kelas viii di mtsn 2 bandar lampung. Skripsi. Lampung: UIN Raden Intan Lampung.
Firosad, A. M. (2019). Peran guru bimbingan dan konseling mengatasi masalah kesidiplinan siswa. Jurnal IAIN Bukitinggi.
Fitrah, M.,& Luthfiyah. (2017). Metodologi Penelitian: Penelitian Kualitatif, Tindakan Kelas & Studi Kasus. Sukabumi: CV Jejak.
Ghufron, dkk. (2011). Teori-Teori Psikologi. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Hallen. (2005). Bimbingan dan Konseling. Ciputat: PT Ciputat Press
Juntika, A. (2006). Bimbingan dan Konseling dalam Berbagai Latar Kehidupan. Bandung: PT Rafika Aditama
Kristanti. F. (2007). Efektifitas layanan bimbingan kelompok untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa kelas viii SMP Negeri 1 Bumijaya Kabupaten Tegal tahun pelajaran 2006/2007. Skripsi. Tegal: Universitas Negeri Semarang.
Latief, R.,& Yusiatie, U. (2017). Menjadi Produser Televisi. Jakarta: Kencana.
Latipun. (2004). Psikologi Eksperimen. Malang: UNM Pres.
Benny, L. (2009). Success Spirit-Yes, I Can!!. Yogyakarta: CV.Andi Offset.
Mais, M. (2016). Media Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus. Jember: CV Pustaka Abadi.
Mirhan., Jeane, B. K.J. (2012). Hubungan antara kepercayaan diri dan kerja keras dalam olahraga dan keterampilan hidup. Jurnal Olah Raga dan Prestasi, 12(1).
Payadna., Andre, I. P. A., Atmaja, I. M. D. (20120. Implementasi Strategi Pembelajaran “What-If”. Yogyakarta: CV Budi Utama
Prayitno. (1995). Bimbingan dan Konseling Kelompok Dasar dan Profil. Padang: Ghalia Indonesia
__________. (1997). Buku I Pelayanan Bimbingan Dan Konseling Sekolah Dasar (SD). Jakarta: PT Ikrar Mandiri Abadi
__________. (1997). Buku III Pelayanan Bimbingan Dan Konseling Sekolah Menengah Umum (SMU). Jakarta: PT Bina Sumber Daya MIPA
__________. (1999). Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Padang: Ghalia Indonesia
__________. (2012). Jenis Layanan dan Kegiatan Pendukung Konseling. Padang: FIP UNP
Rachmayanti. S., Anita, Z. (2007). Penerimaan Diri Orang Tua Terhadap Anak Autisme dan Peranannya Dalam Terapi Autisme. 1(1).
Rahayu, Ani, S. (2012). Pengembangan Kreativitas Kemandirian. Malang: Aditya Media Publishing
Rahmi, A, Fadhilla, Y. (2017). Konsep Diri Mahasiswa Program Studi Bimbingan Konseling IAIN Bukittinggi. Jurnal Bimbingan dan Konseling Islam. 1(2).
Riyanto, S., & Aglis, A, H. (2012). Metode Riset Penelitian Kuantitatif Penelitian Di Bidang Manajemen, Teknik, Pendidikan Dan Eksperimen. Yogyakarta: CV Budi Utama
Sampurno, T. (2015). Seni, Melukis dan Anak Autis; Penanganan dan Pengembangan Melalui Seni dan Cara Mengevaluasi Karya Anak Autis. Yogyakarta: Psikosain
Sari., Alvina, P. P., dkk. (2017). Penyebab gangguan autis melalui jalur neuroinflamasi. Bioeksperimen, 3(2).
Sari, I. (2019). Layanan bimbingan kelompok untuk pencegahan paham radikalisme di perguruan tinggi islam. FUADUNA: Jurnal Kajian Keagamaan dan Kemasyarakatan IAIN Bukittinggi, 3(2).
Sari, Rahmahidayati. (2018). Metodologi Penelitian. Bukittinggi: Suci Percetakan
Sayondari., Putu, P., dkk. (2014). Penerapan bimbingan kelompok dengan teknik diskusi kelompok untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa kelas VIII E SMP Negeri 3 Singaraja tahun pelajaran 2013/2014. E-Jornal Undiksa Jurusan Bimbingan Dan Konseling, 2(1).
Setyosari, P. (2012). Metode Penelitian dan Pengembangan. Jakarta: Kencana
Sholkhanuddin., Deswalantri., &Budi, S. (2020). Upaya preventif Guru Bimbingan dan Konseling (BK) dalam membentuk karakter siswa di MAN 3 Agam Kubang Putih. Jurnal IAIN Bukittinggi. 3(1).
Sugiyono. (1999). Statistik Untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta
__________. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D. Bandung: Alfabeta
__________. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta
Suhendri. (2020). Pola Bimbingan Guru Dalam Menumbuhkan Percaya Diri Anak Berkebutuhan Khusus Si SLB YPAC Medan. Medan: Universitas Dharmawangsa
Supriatna, M. (2013). Bimbingan Dan Konseling Berbasis Kompetensi: Orientasi Dasar Pengembangan Profesi Konselor. Jakarta: Rajawali Pers
Surna., Nyoman, I., & Olga, D., Pandeirot. (2014). Psikologi Pendidikan 1. Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama
Susilawati, I., Darmawati. (2016). Pelaksanaan bimbingan kelompok dalam meningkatkan rasa percaya diri pada siswa SMP SLB Negeri Kota Parepare. Ejurnal KOMUNIDA: Media Komunikasi dan Dakwah
Suteja, J. (2014). Bentuk dan Metode Terapi Terhadap Anak Autisme Akibat Bentukan Perilaku Sosial. Cirebon: BKI IAIN Syekh Nurjati, 3(1).
Syam, A., Amri. (2017). Pengaruh kepercayaan diri (self confidence) berbasis kaderisasi IMM terhadap prestasi belajar mahasiswa studi kasus di Program Studi Pendidikan Biologi Faktultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Parepare. Jurnal Biotek, 5(1)
Tanjung, Z., & Sinta, H. A. (2007). Menumbuhkan Kepercayaan Diri Siswa. 2(2)
Thompson, J. (2012). Memahami Anak Berkebutuhan Khusus. Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama
Tohirin. (2008). Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah Dan Madrasah (Berbasis Integrasi). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Ulfiyanti, R. (2019). Skripsi ”Metode Bimbingan Agama Untuk Menumbuhkan Rasa Percaya Diri Santri Autis Di Pondok Pesantren Al-Achsaniyyah Kudus”. Semarang: UIN Walisongo
Widodo., Eko, P. (2014). Penelitian Hasil Pembelajaran di Sekolah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Wijayanti., Dwi, M. (2011). Skripsi “Tingkat Pengetahuan Ibu dan Pola Konsumsi Pada Anak Autis Di Kota Bogor”. Bogor: IPB
Illarezkiwanda. (2020). Dunia BK-Bimbingan dan Konseling” (on-line), tersedia di: http://illarezkiwanda.blogspot.co.id/