Rekayasa Konten Pornografi Berbasis AI Image Generator dalam Perspektif Space Transition Theory
##plugins.themes.academic_pro.article.main##
Published
Apr 30, 2024
Abstract
Penggunaan AI Image Generator semakin meluas dalam berbagai konteks, namun demikian, kehadirannya tidak terlepas dari risiko penyalahgunaan. Kasus Taylor Swift yang menjadi korban AI merupakan contoh nyata dari bahaya yang mungkin muncul dalam teknologi ini, di mana algoritma pengajaran mendalam digunakan untuk menghasilkan gambar-gambar yang realistis. Penyalahgunaan AI Image Generator, terutama dalam pembuatan konten pornografi, telah memunculkan kekhawatiran terkait keamanan siber. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk menjelaskan bagaimana penyalahgunaan kecerdasan buatan dalam pembuatan konten pornografi dapat terjadi. Data dikumpulkan melalui tinjauan literatur, observasi, dan wawancara untuk memperoleh pemahaman tentang fenomena tersebut serta dampaknya terhadap studi kriminologi tentang kejahatan siber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor seperti anonimitas dan fleksibilitas identitas dalam ruang siber memfasilitasi penyalahgunaan AI untuk pembuatan konten pornografi. Perbedaan norma antara dunia maya dan nyata juga dapat menciptakan konflik yang memicu terjadinya kejahatan. Sulitnya pelacakan kejahatan siber menantang penegakan hukum, sementara ruang maya memberikan kesempatan bagi pelaku untuk melarikan diri. Dengan demikian, perlindungan terhadap keamanan siber perlu ditingkatkan untuk mencegah penyalahgunaan teknologi AI yang berpotensi merugikan.
##plugins.themes.academic_pro.article.details##
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Hak Cipta :
Penulis yang mempublikasikan manuskripnya di jurnal ini menyetujui ketentuan berikut:
- Hak cipta pada setiap artikel adalah milik penulis.
- Penulis mengakui bahwa Ranah Research : Journal of Multidisciplinary Research and Development berhak menjadi yang pertama menerbitkan dengan lisensi Creative Commons Attribution 4.0 International (Attribution 4.0 International CC BY 4.0) .
- Penulis dapat mengirimkan artikel secara terpisah, mengatur distribusi non-eksklusif manuskrip yang telah diterbitkan dalam jurnal ini ke versi lain (misalnya, dikirim ke repositori institusi penulis, publikasi ke dalam buku, dll.), dengan mengakui bahwa manuskrip telah diterbitkan pertama kali di Ranah Research.
References
Andriyani, M., & Ardina, M. (2021). Pengaruh Paparan Tayangan Pornografi melalui Media Sosial terhadap Perilaku Mahasiswa di Yogyakarta. Jurnal Audiens, 2(1). https://doi.org/10.18196/jas.v2i1.11138
Arash, E. (2021). New Research: 8 Common Reasons People Use Porn Understanding normal and problematic pornography use. Psychologytoday.Com.
Bernat, F., & Godlove, N. (2012). Understanding 21st century cybercrime for the ‘common’ victim | Centre for Crime and Justice Studies. CCJS.
Bestari, N. P. (2023, May 24). 50 Website Paling Sering Dikunjungi Netizen, Ada Situs Porno! CNBC Indonesia.
Buzzell, T. (2006). Explaining Use of Online Pornography: A Test of Self-Control Theory and Opportunities for Deviance. https://www.researchgate.net/publication/268276519
Cooper, A. , M. I. P., & Campbell, K. M. (2000). Sexuality in cyberspace: Update for the 21st century. CyberPsychology & Behavior, 3(4), 521–536.
Creswell, J. W., & Creswell, J. D. (2018). Research Design. SAGE Publications, Incorporated.
Ley, D. J. (2023). Do Accessibility and Anonymity Lead to Problematic Porn Use? “Affordable, accessible and anonymous” doesn’t explain problematic usage. Psychologytoday.Com.
Dewan, S. (2017, November 30). She Didn’t Fight Back: 5 (Misguided) Reasons People Doubt Sexual Misconduct Victims. Nytimes.Com.
Dewi, I. R. (2024, January 29). Foto Mesum Taylor Swift Buatan AI Viral, Begini Kronologinya. CNBC Indonesia.
Döring, N. (2009). Internet Sexualities. In International Handbook of Internet Research (pp. 171–185). Springer Netherlands. https://doi.org/10.1007/978-1-4020-9789-8_10
Fardiyan, A. R. (2016). Etika Siber Dan Signifikansi Moral Dunia Maya Cyber Ethics And Moral Signification In Cyberspace. https://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php?article=769547&val=12563&title=ETIKA%20SIBER%20DAN%20SIGNIFIKANSI%20MORAL%20DUNIA%20MAYA%20CYBER%20ETHICS%20AND%20MORAL%20SIGNIFICATION%20IN%20CYBERSPACE
Faridi, M. K. (2017). Konstruksi Hukum Dalam Penanganan Cybercrime (Studi Kasus: Tindak kejahatan pornografi mantan mahasiswa UI dan Peretasan KPU ). https://www.academia.edu/35700110/KONSTRUKSI_HUKUM_DALAM_PENANGANAN_CYBERCRIME_Studi_Kasus_Tindak_kejahatan_pornografi_mantan_mahasiswa_UI_dan_Peretasan_KPU_
Fawzy, H. M., & Nurhadiyanto, L. (2021). Determinan Flaming Terhadap Atlet Esport Dalam Perspektif Teori Space Transition of Cyber Crime di Instagram (Studi Kasus Skandal Listy Chan) (Vol. 3).
Halder, D., & Jaishankar, K. (2012). Cyber crime and the victimization of women : laws, rights and regulations. Information Science Reference.
Hussin, M. H., Salwa, R., & Ginano, P. (2023). European Union Cyber Security In Dealing With The Threat Of Ai-Cybercrimes: Lessons For Indonesia. Jurnal Dinamika Global, 8(2).
Hutabarat, T. P. A., & Dadang Sudiadi. (2023). Analisis Teori Space Transition: Studi Kasus Doxxing terhadap Jurnalis CN Media Berita Liputan 6. In https://lib.ui.ac.id/detail?id=9999920523357&lokasi=lokal.
Imawati, D., Meyritha, D., & Sari, T. (2018). Studi Kasus Kecanduan Pornografi Pada Remaja Study Of Pornographic Addiction In Adolescents. In Motiva : Jurnal Psikologi (Vol. 1, Issue 2).
Jaishankar, K. (2008). Cyber criminology and Space Transition Theory. In International Journal of Cyber Criminology (Vol. 1, Issue 2).
Kusumastuti, F., Astuti, Y. D., Hartanti, L. E. P., Birowo, M. A., Amanda, N. M. R., Kurnia, N., & Astuti, S. I. (2021). Modul Etis Bermedia Digital. In Kementerian Komunikasi dan Informatika. Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Liu, Y., Zhou, Y., Liu, X., Dong, F., Wang, C., & Wang, Z. (2019). Wasserstein GAN-Based Small-Sample Augmentation for New-Generation Artificial Intelligence: A Case Study of Cancer-Staging Data in Biology. Engineering, 5(1), 156–163. https://doi.org/10.1016/j.eng.2018.11.018
Matleena S. (2023, September 25). How to Use AI Image Generator to Make Custom Images for Your Site in 2023. Https://Www.Hostinger.Com/Tutorials/How-to-Use-Ai-Image-Generator.
Mecham, N. W., Lewis-Western, M. F., & Wood, D. A. (2021). The Effects of Pornography on Unethical Behavior in Business. Journal of Business Ethics, 168(1), 37–54. https://doi.org/10.1007/s10551-019-04230-8
Muhamad, N. (2023, September 19). Kominfo Blokir 1,9 Juta Konten Pornografi di Internet RI, Terbanyak dari Website. Databoks.Katadata.Co.Id.
Ndubueze, P. N. (2018). Cyber Criminology and Technology- Assisted Crime Control: A Reader. Ahmadu Bello University Press Limited.
Neuman, W. L. (William L. (2014). Social research methods : qualitative and quantitative approaches (7 edition).
Raharjo, B. (2023). Teori Etika Dalam Kecerdasan Buatan (Ai). Yayasan Prima Agus Teknik.
Salsabila, I. R., & Nuraeni, R. (2022). Hubungan Antara Aktivitas Second Account Di Media Sosial Instagram Dengan Self Disclosure Pada Generasi Z Di Kota Bandung Relationship Between Second Account Activities In Social Media Instagram And Self Disclosure On Generation Z In Bandung.
Sautunnida, L. (2018). Urgensi Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi di Indonesia: Studi Perbandingan Hukum Inggris dan Malaysia. Kanun Jurnal Ilmu Hukum, 20(2), 369–384. https://doi.org/10.24815/kanun.v20i2.11159
Scherer, M. U. (2016). Regulating Artificial Intelligence System: Risk, Challenges, Competencies, and Strategies. In Harvard Journal of Law & Technology (Vol. 29, Issue 2). http://www.theguardian.com/technology/2014/sep/12/artificial-intelligence-data-
Sen, S. (2018). Book Review: Debarati Halder and K. Jaishankar, Cyber Crimes against Women in India. Sociological Bulletin, 67(1), 122–123.
Suler, J. (2004). The Online Disinhibition Effect. CyberPsychology & Behavior, 7(3), 321–326.
Hillinger, S. (2023, March 15). Money Shot: The P*Rnhub Story (2023). Netflix.
Utawi, E. I., & Ruhaeni, N. (2023). Penegakan Hukum Terhadap Tindak Pidana Pornografi Menurut Peraturan Perundang-Undangan Tentang Pornografi Melalui Media Sosial. Bandung Conference Series: Law Studies, 3(1). https://doi.org/10.29313/bcsls.v3i1.4988
Wagner, T. L., & Blewer, A. (2019). “the Word Real Is No Longer Real”: Deepfakes, Gender, and the Challenges of AI-Altered Video. In Open Information Science (Vol. 3, Issue 1, pp. 32–46). Walter de Gruyter GmbH. https://doi.org/10.1515/opis-2019-0003
Yar, M. (2008). The Novelty of “Cybercrime” an assesment in Light of Routine Activity Theory.