Analisa Kinerja Oily Water Separator (OWS) di Kapal SPOB. Seroja III
##plugins.themes.academic_pro.article.main##
Published
Jun 26, 2024
Abstract
Pesawat bantu Oily Water Separator (OWS) merupakan salah satu alat penting yang harus ada di sebuah kapal yang berfungsi sebagai alat pemisah minyak dan air sebelum dapat dibuang ke laut. Menurut aturan Marpol pada Annex 1 dijelaskan bahwa pencemaran lingkungan perairan dapat bersumber dari kapal. Dengan adanya Oily Water Separator maka air limbah yang akan dibuang telah melalui proses filterisasi sehingga air yang mengandung minyak tidak boleh melebihi 15 ppm. Terkait hal tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang : “Analisa Kinerja Oily Water Separator (OWS) Di Kapal SPOB. Seroja III”, di mana pada saat OWS di operasikan oil content meter mensensor masih menunjukkan tingginya kandungan minyak hasil filterisasi yang disebabkan oleh terkontaminasinya filter coalesscer sehingga air got tidak dapat segera diolah untuk kemudian dibuang ke laut (overboard). Adapun penelitan ini dilaksanakan di Kapal SPOB Seroja III. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif-deskriptif. Data primer diperoleh secara langsung melalui observasi lapangan dan wawancara sedangkan data sekunder diperoleh dari hasil dokumentasi dan pihak-pihak yang memberikan data terkait penelitian. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu karena disebabkan oleh faktor : 1. Adanya endapan kotoran/ sludge pada filter coalesscer ; 2. Dipengaruhi oleh temperatur yang rendah karena tidak adanya sistem pemanas ; 3. Kurang optimalnya kinerja OCM. Upaya yang dapat dilakukan adalah : 1. Mencuci filter coalesscer dengan chemical cleaning ; 2. Saran dan masukan bagi perusahaan untuk dapat memasang/ memperbarui dengan adanya instalasi pemanas ; 3. Melakukan pembersihan/ back wash terhadap OCM.
##plugins.themes.academic_pro.article.details##
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Hak Cipta :
Penulis yang mempublikasikan manuskripnya di jurnal ini menyetujui ketentuan berikut:
- Hak cipta pada setiap artikel adalah milik penulis.
- Penulis mengakui bahwa Ranah Research : Journal of Multidisciplinary Research and Development berhak menjadi yang pertama menerbitkan dengan lisensi Creative Commons Attribution 4.0 International (Attribution 4.0 International CC BY 4.0) .
- Penulis dapat mengirimkan artikel secara terpisah, mengatur distribusi non-eksklusif manuskrip yang telah diterbitkan dalam jurnal ini ke versi lain (misalnya, dikirim ke repositori institusi penulis, publikasi ke dalam buku, dll.), dengan mengakui bahwa manuskrip telah diterbitkan pertama kali di Ranah Research.
References
Anonim. (2018). Fungsi dan Cara Kerja Oil Water Separator di Kapal. Dari https://inameq.com/engine-system/machinery/ferris-wheel-and-ship/. Diakses pada tanggal 8 Mei 2021
Arikunto, S. (2019). Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka cipta. IMO. (2002). MARPOL 73/78 Consolidated Edition. London.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) online. Dikutip dari (https://kbbi.web.id/kinerja). Diakses pada tanggal 5 Mei 2021
Kartini, Kartono. (2014). Pengantar Metode Riset Sosial. Bandung : Mundar Maju Kementerian Perhubungan Republik Indonesia. (2014). Tentang Pencegahan Pencemaran Lingkungan Maritim, Nomor : PM 29 Tahun 2014
Kementerian Perhubungan Republik Indonesia-Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. (2020). “Menhub : Program Tol Laut Terus Meningkat Dan Berkembang”,dari https://hubla.dephub.go.id/home/post/read/8078/menhub- program-tol-laut-terus-meningkat-dan-berkembang. Diakses pada 20 April 2021
Kristanto, Vigih Hery. (2018). Metodologi Penelitian Pedoman Penulisan
Machinery. (2016). Oily water separator regulatory requirement. http://www.machinery spaces.com/oily-water- separator.html,USA
Modul 3: Pencegahan Pencemaran Laut. 2015. http://smkn3sibolga.sch.id/wpcontent/uploads/2015/10/PENCEGAHAN-PENCEMARAN-LAUT.pdf. Diakses pada tanggal 15 April 2021
Moleong, Lexy J. (2017). Metode Penelitian Kualitatif, cetakan ke-36, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya Offset
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia. (2010). Tentang Perlindungan Lingkungan Maritim, Nomor PP 21 Tahun 2010.
Priyono. (2016). Metodologi Penelitian Kuantitatif. Surabaya : Zifatama Publishing.
Rifqi Fadillah Azil. (2019). Analisis Kerusakan Oily Water Separator Terhadap Proses Pemisahan Limbah Got Pada Kapal MT. Navigator Pluto
Robylaner. (2017). Pengertian Impeller. Perawatan Pada Impeller
Rowa, Sarifuddin. (2002). Permesinan Bantu, Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar.
Santiko,Toni. Tazani, A. A. & Wanto, Kris. (2020). “Analisis Kandungan Minyak Pada Oil Water Separator Di MT. Ontari” dalam Jurnal Saintek Maritime Vol. 20, Nomor 2, Maret 2020
Sedarmayanti. (2017). Perencanaan dan Pengembangan SDM untuk Meningkatkan Kompetensi, Kinerja dan Produktivitas Kerja. Bandung : PT. Refika Aditama.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Sugiyono.(2016). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: CV. Alfabeta.
Sugiyono.(2017). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: CV. Alfabeta.
Sugiyono.(2018). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : CV. Alfabeta.
Sujarweni, V. Wiratna. (2015). Metodologi Penelitian Bisnis & Ekonomi, Cetakan Pertama. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Sukmadinata, Nana Syaodih. (2017). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Sulaiman, Suharto. (2020). Commisioning Oily Water Separator System pada Kapal Bangunan Baru (online), Vol. 15, No. 3. https://jurnal.polines.ac.id/index.php/rekayasa/article/view/1947/107003. Diakses pada tanggal 9 Mei 2021
Undang-Undang No. 17 tahun 2008 Tentang Pelayaran
Yusuf, A. M. (2014). Kuantitatif, Kualitatif, & Penelitian Gabungan. Jakarta : Kencana.