Analisis Semiotika Roland Barthes pada Tradisi Siraman dalam Pernikahan Adat Jawa di Aksara Wedding Organizer Semarang
##plugins.themes.academic_pro.article.main##
Published
Aug 14, 2024
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan secara mendalam rangkaian siraman dalam upacara pernikahan tradisional Jawa yang mengandung berbagai simbol dan makna. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan menerapkan teori semiotika Roland Barthes untuk menganalisis makna dari tradisi siraman dalam upacara pernikahan adat Jawa di Aksara Wedding Organizer. Data dikumpulkan melalui dokumentasi dan observasi langsung dari upacara pernikahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siraman tidak hanya memiliki makna fisik sebagai proses membersihkan tubuh, tetapi juga mengandung simbolisme yang dalam serta nilai-nilai budaya adi luhung. Ritual siraman dalam pernikahan adat Jawa tidak hanya menjadi sarana untuk pembersih, tetapi juga sebagai wujud kebijaksanaan lokal yang memperkuat hubungan spiritual dan sosial antara kedua mempelai dan keluarga. Penelitian ini memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang makna filosofis dari tradisi siraman, serta kontribusi teoritis terhadap pemahaman tentang semiotika budaya dan praktik pernikahan tradisional.
##plugins.themes.academic_pro.article.details##
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Hak Cipta :
Penulis yang mempublikasikan manuskripnya di jurnal ini menyetujui ketentuan berikut:
- Hak cipta pada setiap artikel adalah milik penulis.
- Penulis mengakui bahwa Ranah Research : Journal of Multidisciplinary Research and Development berhak menjadi yang pertama menerbitkan dengan lisensi Creative Commons Attribution 4.0 International (Attribution 4.0 International CC BY 4.0) .
- Penulis dapat mengirimkan artikel secara terpisah, mengatur distribusi non-eksklusif manuskrip yang telah diterbitkan dalam jurnal ini ke versi lain (misalnya, dikirim ke repositori institusi penulis, publikasi ke dalam buku, dll.), dengan mengakui bahwa manuskrip telah diterbitkan pertama kali di Ranah Research.
References
Astuti, H., & Putri Marvelia, A. (2019). Analisis Interaksional Simbolik pada Ritual Siraman
Pernikahan Adat Jawa Tengah) Komunikologi Volume. 16(1), 38.
Hamidin. (2022). Buku Pintar Perkawinan Nusantara (Cetakan 1). DIVA Press.
Irmawati, W. (2013). Makna Simbolik Upacara Siraman Pengantin Adat Jawa. Walisongo:
Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan, 21(2), 309–330.
https://doi.org/10.21580/ws.21.2.247
Karmadi, A. D. (1997). Mengenal Pengantin Tradisional Daerah Jawa Tengah. Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan Museum
“Ronggowarsito.”
Nandang Septian. (2023). ANALISIS FOTO PRODUK SEPATU ZX 8000 LEGO ® DENGAN
PENDEKATAN SEMIOTIKA. 10, 409–422.
https://doi.org/10.2241/narada.2023.v10.i3.010
Oktavia, Adinda, W. (2022). Pernikahan Adat Jawa Mengenai Tradisi Turuntemurun Siraman
dan Sungkeman di Daerah Yogyakarta Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal
Review Pendidikan Dan Pengajaran, 5(2).
Poerwadarminta. (n.d.). Bausastra online. 2024. Pratama. (2019). Tinjauan Makna Ilustrasi Tokoh Penyihir Aphelion Karya Jake Parker
Melalui Semiotika Roland Barthes. Universitas Komputer Indonesia.
Pratiwi. (2018). Dari Ritual Menuju Komersial: Pergeseran Tradisi Ruwahan Di Kelurahan
Sukorejo, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten. Haluan Sastra Budaya, 2(2),
204–219.
Saputri, E. (2023). UPACARA SIRAMAN BUNGA PADA PERNIKAHAN ADAT JAWA
KECAMATAN SUKAMAJU DESA WONOSARI KABUPATEN LUWU UTARA
DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM. In Journal of Engineering Research. Setyaningsih, E., & Zahrulianingdyah, A. (2015). Adat Budaya Siraman Pengantin Jawa
Syarat Makna dan Filosofi. Jurnal Teknobuga, 2(2), 1–8.
Sumarsono. (2007). Tata Upacara Pengantin Adat Jawa. Narasi.
Suyadi, S., & Sabiq, A. F. (2021). Acculturation of islamic culture as a symbol of siraman
rituals in java traditional wedding. INJECT (Interdisciplinary Journal of
Communication), 5(2), 221–244. https://doi.org/10.18326/inject.v5i2.221-244