Nilai Religi pada Tari Sintren sebagai Media Dakwah di Keraton Kacirebonan
##plugins.themes.academic_pro.article.main##
Published
Apr 26, 2025
Abstract
Along with the arrival of Islam into Cirebon, Sintren dance became one of the traditional arts that experienced a process of cultural acculturation, so that Islamic elements began to be included in the performance and became a medium for Islamic propagation. This study aims to identify and analyze the religious value of Sintren dance in Kacirebonan Palace and how this art is used as a means of da'wah. This research uses a qualitative descriptive method with an ethnographic approach. Data were obtained through direct observation, interviews with sources, and documentation studies from various related sources. The results showed that every element in Sintren dance, such as movements, musical accompaniment, costumes, and properties, contains religious meanings and values that reflect Islamic teachings. In addition, the structure of the Sintren dance performance also reflects the concept of the human spiritual journey, starting from the stage of self-purification, life trials, to achieving closeness to God. Sintren dance is not only entertainment, but also an effective means of moral and spiritual education in conveying Islamic messages to the public in a subtle and effective manner. In addition, Sintren dance in Kacirebonan Palace also has a dual role, namely as a cultural heritage that must be preserved and as a medium for Islamic preaching that can be adapted to the times.
##plugins.themes.academic_pro.article.details##

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Hak Cipta :
Penulis yang mempublikasikan manuskripnya di jurnal ini menyetujui ketentuan berikut:
- Hak cipta pada setiap artikel adalah milik penulis.
- Penulis mengakui bahwa Ranah Research : Journal of Multidisciplinary Research and Development berhak menjadi yang pertama menerbitkan dengan lisensi Creative Commons Attribution 4.0 International (Attribution 4.0 International CC BY 4.0) .
- Penulis dapat mengirimkan artikel secara terpisah, mengatur distribusi non-eksklusif manuskrip yang telah diterbitkan dalam jurnal ini ke versi lain (misalnya, dikirim ke repositori institusi penulis, publikasi ke dalam buku, dll.), dengan mengakui bahwa manuskrip telah diterbitkan pertama kali di Ranah Research.
References
Fadilah, N. F. (2022). Peran Lembaga Dakwah Dalam Mengembangkan Potensi Mahasiswa Di Jurusan Manajemen Dakwah. Mudabbir: Jurnal Manajemen Dakwah, 3(2), 390–399. https://doi.org/10.20414/mudabbir.v3i2.6608
Febriana, R. (2025). Penguatan Karakter Generasi Bundo Kanduang Perantau Minang Sumbang Duduk Melalui Sumbang Duo Baleh di Yogyakarta. 2(1), 12–21.
Habsy, B. A. (2017). Seni Memehami Penelitian Kuliatatif Dalam Bimbingan Dan Konseling : Studi Literatur. JURKAM: Jurnal Konseling Andi Matappa, 1(2), 90. https://doi.org/10.31100/jurkam.v1i2.56
Handayani Nurfalah. (2017). Nilai-Nilai Pendidikan Islam Dalam Novel Api Tauhid Karangan Habiburrahman El-Shirazy.
Irmawati, I. (2020). MAKNA DAN SIMBOL KESENIAN SINTREN SEBAGAI MEDIA DAKWAH ISLAM. Khulasah : Islamic Studies Journal, 2(1), 38–56. https://doi.org/10.55656/kisj.v2i1.27
Kartika, N., Reiza D. Dienaputra, Susi Machdalena, Awaludin Nugraha, Agus S. Suryadimulya, Susi Yuliawati, & Sriwardani, N. (2024). Sintren as a Traditional Performing Art in Mirat Village. Mudra Jurnal Seni Budaya, 39(2), 167–176. https://doi.org/10.31091/mudra.v39i2.2551
Khusna Syifaul. (2019). Nilai spiritual pada perayaan sintren di Desa Cikendung Pemalang. UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA.
Maryono. M. (2013). Analisis Pragmatik Tari Driasmara. Gelar: Jurnal Seni Budaya, 11(2), 180–210.
Mudrika, A. D., Astari, N., & Siregar, Y. D. (2023). Pernikahan dalam Adat Gayo : Tradisi dan Kebudayaan. Hijaz: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman, 3(2), 50–56.
Mustikasari, K. D. (2013). Fungsi Iringan Musik Dalam Kesenian Sintren Di Desa Pagejugan Kabupaten Brebes. Catharsis: Journal of Arts Education, 2(1), 21–26.
Nadilla, N., Septiani, A., & Simanulang, L. (2022). Tari Sintren: Seni Tari dari Masyarakat Pesisir Utara Jawa melalui Pendekatan Kearifan Lokal dan Budaya. Prosiding Seminar Nasional Biologi X FMIPA Universitas Negeri Semarang, 106–112.
Nurhikmah, A. (2023). Sintren sebagai Media Dakwah Islam di Cirebon: Perspektif Budaya dan Agama. Local History & Heritage, 3(2), 61–65. https://doi.org/10.57251/lhh.v3i2.1090
Putra, A. T. (2019). Simbol Diskursif dan Presentasional Sintren. PANTUN: Jurnal Ilmiah Seni Budaya, 4(2). https://doi.org/10.26742/pantun.v4i2.1178
Shidiq Mohammad, S. H. (2019). Etnografi Sebagai Teori Dan Metode. 27.
Soedarsono, R. M. (2002). Seni Pertunjukan Indonesia di Era Globalisasi. Gadjah Mada University Press.
Sudarto, Nurholis, E., & Brata, Y. R. (2024). Potensi Sintren Sebagai Sumber Nilai dan Spiritual Masyarakat Petani Patimuan. Jurnal Artefak, 11(September), 229–244.
Syarif, M. N., Maftuh, H., & Subqi, I. (2024). MOZAIK ISLAM INDONESIA: Jejak Sejarah dan Fenomena Sosial (Rosidi (ed.)). Duta Sains Indonesia.
Tri Sulistiyono, S. (2015). Multikulturalisme Dalam Perspektif Budaya Pesisir. Agastya: Jurnal Sejarah Dan Pembelajarannya, 5(01), 1. https://doi.org/10.25273/ajsp.v5i01.893
Udin, T. (2017). Pelestarian Sintren melalui Kurikulum Muatan Lokal Sekolah di Cirebon. Holistik, 2(1), 58–59.
Umar, M. (2019). Urgensi Nilai-Nilai Religius Dalam Kehidupan Masyarakat Heterogen Di Indonesia. Jurnal Civic Education: Media Kajian Pancasila Dan Kewarganegaraan, 3(1), 71–77. https://doi.org/10.36412/ce.v3i1.909