Pemanfaatan Kulit Buah Kakao Sebagai Sumber Antioksidan Alami
##plugins.themes.academic_pro.article.main##
Published
Aug 25, 2020
Abstract
Indonesia merupakan negara penghasil kakao terbesar ketiga di dunia dengan total produksi sebesar 593.832 ton. Dengan luasnya areal perkebunan kakao ini, buah kakao yang dihasilkan juga cukup melimpah. Diambil dari buah kakao adalah bijinya, sedangkan buahnya hanya menjadi limbah. Jika hal ini dibiarkan akan menimbulkan masalah lingkungan, bau yang menyengat, dan penyebaran penyakit pada tanaman kakao. Kulit buah kakao memiliki proporsi terbesar dari total massa buah kakao segar, yaitu sekitar 67%. Buah kakao kaya akan protein, serat dan komponen bioaktif. Komponen bioaktif tersebut termasuk senyawa polifenol yang dapat bermanfaat sebagai antioksidan. Antioksidan sendiri merupakan molekul yang dapat mencegah proses oksidasi yang disebabkan oleh radikal bebas. Radikal bebas ini merupakan molekul yang mampu merusak struktur sel, sehingga jika tidak ada warna akan segera menimbulkan berbagai penyakit degeneratif seperti kanker, jantung, penuaan dini dan berbagai penyakit lainnya. Kulit buah kakao memiliki potensi besar dan dapat digunakan sebagai sumber antioksidan alami yang terbarukan.
##plugins.themes.academic_pro.article.details##
Hak Cipta :
Penulis yang mempublikasikan manuskripnya di jurnal ini menyetujui ketentuan berikut:
- Hak cipta pada setiap artikel adalah milik penulis.
- Penulis mengakui bahwa Ranah Research : Journal of Multidisciplinary Research and Development berhak menjadi yang pertama menerbitkan dengan lisensi Creative Commons Attribution 4.0 International (Attribution 4.0 International CC BY 4.0) .
- Penulis dapat mengirimkan artikel secara terpisah, mengatur distribusi non-eksklusif manuskrip yang telah diterbitkan dalam jurnal ini ke versi lain (misalnya, dikirim ke repositori institusi penulis, publikasi ke dalam buku, dll.), dengan mengakui bahwa manuskrip telah diterbitkan pertama kali di Ranah Research.
References
Balentić, Panak J., Ačkar Đ, Jokić S, et al. 2018. Cocoa Shell: A By-Product with Great Potential for Wide Application. Molecules. 23(6):1404. doi:10.3390/molecules23061404
Campos-vega, R., Nieto-figueroa, K. H. dan Oomah, B. D. 2018. Cocoa ( Theobroma cacao L .) pod husk : Renewable source of bioactive compounds, Trends in Food Science & Technology. Elsevier, 81, 172–184. doi: 10.1016/j.tifs.2018.09.022.
FAO - Food and Agriculture Organization of the United Nations. 2018. Top 10 Commodities, Net Production Value of 2018. FAOSTAT. http://www.fao.org/faostat/en/#rankings/countries_by_commodity. (di Akses tanggal 25 Juni 2020).
Karim, A. A., Azlan, A., Ismail, A., Hashim, P., Ghani, S. S. A. 2014. Phenolic composition, antioxidant, anti-wrinkles and tyrosinase inhibitory activities of cocoa pod extract, BMC Complementary and Alternative Medicine, 14(1), 1–13. doi: 10.1186/1472-6882-14-381.
PadIlla, F.C., Cabrera, A.B. and Andueza, I. (2015) Evaluacion de las propiedades antioxidantes y calidad microbiologica de un exfoliante corporal a base de cascara de cacao (Theobroma cacao ). Revista Facultad de Farmacia, 78, 71-76. https://doi.org/10.24054/16927125.v2.n2.2017.2970
Partayasa, I N., Kadir, S., Rahim, A. 2017. Kapasitas Antioksidan Suplemen pada Berbagai Berat Bubuk Pod Husk Kakao. E-J. Agrotekbis. 5 (1) : 9 – 17.
Sayuti, Kesuma dan Yenrina, Rina. 2015. Antioksidan Alami dan Sintetik. Padang: Andalas University Press.
Towaha, Juniaty. 2012. Diversifikasi Produk Kakao sebagai Bahan Baku Biofarmaka, Bunga Rampai: Inovasi Teknologi Bioindustri Kakao. 141-154.
Valadez-Carmona, L., Ortiz-Moreno, A., Ceballos-Reyes, G., Mendiola, J. A., Ibáñez, A. 2018. Valorization of cacao pod husk through supercritical fluid extraction of phenolic compounds. Journal of Supercritical Fluids. Elsevier, 131, 99–105. doi: 10.1016/j.supflu.2017.09.011.
Vásquez, Z. S. et al. 2019. Biotechnological approaches for cocoa waste management: A review. Waste Management, 90. 72–83. doi: 10.1016/j.wasman.2019.04.030.